PengertianSyirik Bahaya Syirik 1. Kezaliman yang besar (ظلم عظيم) 2. Tidak mendapat ampunan (عدم الغفران) 3. Dosa terbesar (إثم عظيم) 4. Kesesatan yang jauh (ضلال بعيد) 5. Dihapuskan amal (إحباط العمل) 6. Diharamkan surga (حرمان الجنة) 7. Masuk neraka (دخول النار) Jenis Syirik 1. Syirik besar (الشرك الأكبر) 2. Syirik kecil (الشرك الأصغر)
A. Penyebab Terjadinya Syirik Pada Manusia Berlebih-lebihan dalam memuji Rasul atau memuji orang shalih. Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam telah memperingatkan akan hal itu dalam sabda beliau “Janganlah kalian berlebih-lebihan dalam memujiku, sebagaimana orang-orang Nashrani berlebih-lebihan dalam memuji Isa anak Maryam, sesungguhnya saya hanyalah seorang hamba. Maka katakanlah hamba Allah dan rasul-Nya”. HR. Bukhari dan Muslim. Berlebihan dalam memuji orang shaleh akan mengarahkan kepada perbuatan syirik, sebagaimana yang dilakukan oleh kaum Nabi Nuh. Allah SWT berfirman “Dan mereka berkata ; Jangan sekali-kali kamu meninggalkan penyembahan tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan penyembahan Wadd, dan jangan pula Suwa’, Yaghuts, Ya’uq dan Nashr”. QS. Nuh 23 Ibnu Abas ketika menafsirkan ayat ini mengatakan Kelima nama ini adalah nama orang-orang shaleh dari kaum Nabi Nuh Alaihissalam. Maka tatkala mereka orang-orang shaleh itu wafat, syetan mempengaruhi kaum Nabi Nuh agar membuat patung-patung mereka di majelis yang biasa mereka duduk padanya dalam rangka mengingat orang-orang shaleh tersebut, dan syetan juga mempengaruhi mereka agar memberikan nama patung tersebut sesuai dengan nama orang-orang shaleh itu, maka merekapun melakukannya. Ketika itu patung-patung itu belum disembah. Akan tetapi ketika orang-orang yang membuat patung tersebut meninggal dunia dan ilmu agama telah hilang maka patung-patung itupun disembah. HR. Bukhari 8/667 dan lihat tafsir Ibnu Katsir Ta’ashshub fanatisme Fanatik terhadap tradisi dan peninggalan nenek moyang, walaupun itu bathil dan bertentangan dengan yang hak khususnya dalam masalah aqidah. Allah berfirman dalam Al-Quran “Dan apabila dikatakan kepada mereka, ikutilah apa yang telah diturunkan Allah. Mereka menjawab , tidak, tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari nenek moyang kami. Apakah mereka akan mengikuti juga walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun dan tidak mendapat petunjuk”. QS. al-Baqarah 170 Kebodohan Terhadap Aqidah Yang Benar Keengganan untuk mempelajari atau mengajarkan aqidah yang benar atau sangat sedikitnya perhatian terhadapnya, maka akan melahirkan generasi yang tidak mengenal aqidah yang benar tersebut serta tidak menyadari kedudukannya dalam kehidupan mereka, atau mereka tidak lagi mengetahui hal-hal yang menyelisihinya dan membatalkannya. Sehingga pada akhirnya mereka tidak lagi dapat membedakan yang hak dengan yang bathil. Percaya Kepada Hal Hal Yang Dapat di Indra, Tidak Percaya Pada Yang Tidak Dapat di Indara Allah memberikan kepada manusia fithroh yaitu dua kecenderungan,yang pertama condong atau percaya kepada hal hal yang dapat di indra, maksudnya yaitu yang dapat di raba , yang dapat di lihat dengan mata, didengar, dicium dan dapat di pegang, yang kedua condong atau percaya pada hal hal yang ghoib, maksudnya yaitu hal-hal yang tidak dapat diraba atau di lihat dengan mata. Hawa dan Syahwat Penyakit hati yang lain yang dapat menyebabkan seseorang jatuh kepada kesyirikan yaitu hawa nafsu dan syahwat. Dan hati yang bersih, fithroh yang lurus akan cenderung menerima apa yang di wajibkan oleh Allah, akan tetapi jika hati itu di kalahkan oleh hawa nafsu dan syahwat maka akan cenderung menolak dan memberontak terhadap hukum-hukum yang di tetapkan oleh Allah swt Sombong Dalam Beribadah Kepada Allah Sombong juga merupakan penyakit yang dapat menimpa fitrah manusia sehingga ia menyimpang dari bentuknya yang lurus dan menjatuhkannya dalam kemusyrikan. Sombong ada beberapa derajat, dimulai dari menganggap remeh terhadap manusia dan berakhir dengan tidak mau beribadah kepada Allah. Al-Qur’an menjelaskan kepada kita bahwa kesombongan dapat menyebabkan kufur dan syirik, sebagaimana dalam kisah Namrudz Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya Allah Karena Allah Telah memberikan kepada orang itu pemerintahan kekuasaan. ketika Ibrahim mengatakan “Tuhanku ialah yang menghidupkan dan mematikan,” orang itu berkata “Saya dapat menghidupkan dan mematikan“. Ibrahim berkata “Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, Maka terbitkanlah dia dari barat,” lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. QS. Al-Baqarah/2 258 B. Tindakan Rasulullah Dalam Menangkal Syirik Rasulullah shallallahu alaihi was sallam sangatlah menyayangi umatnya, sangat ingin agar kita terhindar dari kesyirikan. Karena itulah Rasulullah shallallahu alaihi was sallam berupaya menutup pintu-pintu kesyirikan, dengan cara sebagai berikut melarang kita dari melakukan perbuatan menjadikan kuburan sebagai tempat ibadah menjadikan kubur beliau sebagai ied tempat yang didatangi berulang-ulang. bersafar menuju tempat yang dianggap berkah kecuali tiga masjid Cara-Cara untuk Membentengi Diri dari Syirik ibadah hanya untuk Allah azza wa jalla dengan senantiasa berupaya memurnikan tauhid. Allah ta’ala berfirman وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ “Mereka tidaklah diperintahkan kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama dengan meninggalkan kesyirikan hanif.” [QS Al Bayyinah 5] Menuntutilmusyar’i. Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ Barangsiapa yang Allah menghendaki padanya kebaikan maka Allah akan memahamkannya di dalam perkara agama.”[HR Al Bukhari 71 dan Muslim 1037] Hadits di atas dengan jelas menunjukkan bahwa kunci untuk mendapatkan kebaikan agama adalah dengan mempelajari ilmu agama, dan kebaikan yang paling pokok adalah tauhid. Mengenali dampak kesyirikan dan menyadari bahwasanya syirik itu akan menghantarkan pelakunya kekal di dalam Jahanam dan menghapuskan amal kebaikan. Dan jika seandainya mereka menyekutukan Allah, maka sungguh akan hapuslah amal yang telah mereka kerjakan.” Al- An’am 88 bahwasanya syirik akbar tidak akan diampuni oleh Allah. berteman dengan orang-orang yang bodoh yang hanyut dalam berbagai bentuk kesyirikan. Memperbanyak doa kepada Allah agar diberikan keistiqomahan keteguhan di atas tauhid dan sunnah dan agar dijauhkan dari segala bentuk kesyirikan dan kebid’ahan baik yang kita ketahui ataupun tidak, baik yang kita sadari ataupun tidak. Salah satu doa yang disebutkan oleh Allah ta’ala di dalam Al Qur`an adalah رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ “Wahai Rabb kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau. Sesungguhnya Engkau-lah Al Wahhab Maha Pemberi.” [QS Ali Imran 8] Bergaul dengan orang-orang yang lurus dan teguh agamanya ahlussunnah dan menghindari pergaulan dengan orang-orang yang melakukan kesyirikan agar tidak terpengaruh dengan perbuatan mereka tersebut. Hal inilah yang dicontohkan oleh para nabi dan rasul, di antaranya adalah Nabiyullah Ibrahim صلى الله عليه وسلم sebagaimana yang diceritakan oleh Allah di dalam Al Quran“Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia ketika mereka berkata kepada kaum mereka “Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kalian dari apa yang kalian sembah selain Allah. Kami mengingkari perbuatan kalian dan telah nyata antara kami dan kalian permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kalian beriman hanya kepada Allah saja.” [QS Al Mumtahanah 4] Syirik itu bisa berbentuk ucapan, perbuatan dan keyakinan. Terkadang satu kata saja bisa menghancurkan kehidupan dunia dan akhirat seseorang dalam keadaan dia tidak menyadarinya. Rasul shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Apakah kalian tahu apa yang difirmankan Rabb kalian?” Mereka para sahabat mengatakan, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu”. Beliau bersabda, “Pada pagi hari ini ada di antara hamba-Ku yang beriman dan ada yang kafir kepada-Ku. Orang yang berkata, Kami telah mendapatkan anugerah hujan berkat keutamaan Allah dan rahmat-Nya maka itulah yang beriman kepada-Ku dan kafir terhadap bintang. Adapun orang yang berkata, Kami mendapatkan curahan hujan karena rasi bintang ini atau itu, maka itulah orang yang kafir kepada-Ku dan beriman kepada bintang.’” Muttafaq alaih Orang Musyrik Haram Dinikahi Hal ini berdasarkan firman Allah yang artinya, “Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik dengan wanita-wanita mukmin sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu…QS. Al Baqarah 221. 68 128 311 31 104 323 421 69